Overview PSAK 71 Instrumen Keuangan Part 1
Masih dalam PSAK Series di SAP S/4HANA
PSAK 71 Instrumen Keuangan (adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments) akan berlaku efektif 1 Jan 2020 yang secara umum akan menggantikan PSAK 55. PSAK 71 mengatur perubahan utama: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.
Dalam artikel ini akan diuraikan tentang penurunan nilai dan bagaimana penerapannya di SAP S/4 HANA. Perbedaan utama adalah dalam penerapan metode Expected Credit Loss dibandingkan dengan standard sebelumnya yaitu metode incurred loss.
Lebih khususnya saya akan bahas tentang pendekatan yang disederhanakan (simplified Approach) untuk piutang dagang.
Entitas selalu mengukur penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya untuk piutang dagang atau aset kontrak yang dihasilkan dari transaksi yang masuk dalam ruang lingkup PSAK Pendapatan yang:
- tidak mengandung komponen pembiayaan signifikan sesuai dengan PSAK Pendapatan; atau
- mengandung komponen pembiayaan signifikan sesuai PSAK tentang Pendapatan, jika entitas memilih kebijakan akuntansi untuk mengukur penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya.
Dalam Pedoman Penerapan PP5.5.35 diuraikan contoh penerapan untuk piutang dagang dengan matriks provisi berikut:
Entitas dapat menggunakan panduan praktis ketika mengukur kerugian kredit ekspektasian jika panduan konsisten dengan prinsip di paragraf 5.5.17.
Contoh dari panduan praktis adalah perhitungan kerugian kredit ekspektasian atas piutang dagang menggunakan matriks provisi.
Entitas akan menggunakan pengalaman kerugian kredit historis (yang disesuaikan dengan paragraf PP5.5.51-PP5.5.52) untuk piutang dagang untuk mengestimasi kerugian kredit ekspektasian 12 bulan atau kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya atas aset keuangan relevan.
Matriks provisi mungkin, sebagai contoh, menetapkan tingkat provisi tetap bergantung pada jumlah hari tunggakan piutang dagang (sebagai contoh, 1% jika belum menunggak, 2% jika kurang dari 30 hari tunggakan, 3% jika lebih dari 30 hari tunggakan tetapi kurang dari 90 hari tunggakan,20% jika lebih dari 90-180 hari tunggakan dan lain-lain).
Bergantung pada keragaman basis pelanggan, entitias menggunakan pengelompokan yang sesuai jika pengalaman kerugian kredit historis menunjukkan pola kerugian yang berbeda secara signifikan untuk segmen pelanggan yang berbeda.
Contoh kriteria yang mungkin dapat digunakan untuk sekelompok aset meliputi wilayah geografis, jenis produk, peringkat pelangan, agunan atau asuransi piutang usaha dan jenis pelanggan (seperti penjualan grosir atau retail).
PSAK 71 Instrumen Keuangan (adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments) akan berlaku efektif 1 Jan 2020 yang secara umum akan menggantikan PSAK 55. PSAK 71 mengatur perubahan utama: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.
Dalam artikel ini akan diuraikan tentang penurunan nilai dan bagaimana penerapannya di SAP S/4 HANA. Perbedaan utama adalah dalam penerapan metode Expected Credit Loss dibandingkan dengan standard sebelumnya yaitu metode incurred loss.
General vs Simplified Approach
Simplified approach dalam PSAK 71:
- tidak mengandung komponen pembiayaan signifikan sesuai dengan PSAK Pendapatan; atau
- mengandung komponen pembiayaan signifikan sesuai PSAK tentang Pendapatan, jika entitas memilih kebijakan akuntansi untuk mengukur penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya.
Dalam Pedoman Penerapan PP5.5.35 diuraikan contoh penerapan untuk piutang dagang dengan matriks provisi berikut:
Entitas dapat menggunakan panduan praktis ketika mengukur kerugian kredit ekspektasian jika panduan konsisten dengan prinsip di paragraf 5.5.17.
Contoh dari panduan praktis adalah perhitungan kerugian kredit ekspektasian atas piutang dagang menggunakan matriks provisi.
Entitas akan menggunakan pengalaman kerugian kredit historis (yang disesuaikan dengan paragraf PP5.5.51-PP5.5.52) untuk piutang dagang untuk mengestimasi kerugian kredit ekspektasian 12 bulan atau kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya atas aset keuangan relevan.
Matriks provisi mungkin, sebagai contoh, menetapkan tingkat provisi tetap bergantung pada jumlah hari tunggakan piutang dagang (sebagai contoh, 1% jika belum menunggak, 2% jika kurang dari 30 hari tunggakan, 3% jika lebih dari 30 hari tunggakan tetapi kurang dari 90 hari tunggakan,20% jika lebih dari 90-180 hari tunggakan dan lain-lain).
Bergantung pada keragaman basis pelanggan, entitias menggunakan pengelompokan yang sesuai jika pengalaman kerugian kredit historis menunjukkan pola kerugian yang berbeda secara signifikan untuk segmen pelanggan yang berbeda.
Contoh kriteria yang mungkin dapat digunakan untuk sekelompok aset meliputi wilayah geografis, jenis produk, peringkat pelangan, agunan atau asuransi piutang usaha dan jenis pelanggan (seperti penjualan grosir atau retail).
Sesuai dengan penerapan diatas berikut proses yang akan dilakukan di SAP S/4 HANA:
1. Maintain Customer Master dalam field Value Adjustment, sebagai key Matriks Provisi sesuai dengan pengelompokan/keragaman basis pelanggan
Value Adjustment Key di set berdasarkan jumlah hari tunggakan (Overdue) ditetapkan tingkat provisi persentasenya.
2. Execute "Further valuation" untuk perhitungan dan posting jurnal expected credit loss untuk setiap line item Account Receivable
3. Dengan Fiori Apps "Doubtful Account Valuation" akan dapat dimonitor provisi yang telah dihitung bedasarkan aging overdue, dapat di drill down ke level detail by Customer dan line item receivables.
Drill down di level customer dan line item receivables
Comments
Post a Comment